Strategi Merebut Hati Generasi Milenial

Bagi masyarakat awam rumah kost identik dengan hunian yang disewakan untuk mahasiswa. Tak dapat dipungkiri bahwa pangsa pasar terbesar dari bisnis kost adalah para mahasiswa yang tergolong dalam generasi Z, namun apabila ditelusuri lebih jauh ada pangsa pasar yang jauh lebih menguntungkan dibanding mahasiswa, yaitu generasi milenial yang sudah memasuki angkatan kerja dan mulai berumah tangga.

Generasi milenial yang sudah bekerja memiliki daya beli yang lebih tinggi dibanding para mahasiswa, sehingga keuntungan yang diperoleh dari kost yang disewakan kepada generasi milenial bisa lebih banyak dibanding kost untuk mahasiswa. Siapakah generasi milenial itu dan seperti apa peluang yang dijanjikan dari pangsa pasar ini? Mari kita simak uraian berikut:

Mengenal Generasi Milenial

Generasi milenial merupakan sebuah istilah yang cukup sering kita dengar. Istilah ini berasal dari teori tentang generasi dan umumnya digunakan oleh para pelaku usaha untuk menggambarkan market share atau pangsa pasar dari produk atau jasa yang mereka tawarkan.

Teori tentang generasi diperkenalkan oleh Karl Mannheim pada 1923. Karl mengenukakan bahwa manusia-manusia di dunia ini akan saling mempengaruhi dan membentuk karakter yang sama karena melewati masa sosio-sejarah yang sama. Teori ini kemudian membagi manusia ke dalam beberapa generasi, yaitu Generasi Era Depresi, Generasi Perang Dunia II, Generasi Pasca PD II, Generasi Baby Boomer I, Generasi Baby Boomer II, Generasi X, Generasi Y dan Generasi Z.

Generasi Y disebut juga Generasi Milenial karena generasi ini merupakan satu-satunya generasi yang melewati era milenium kedua. Generasi milenial merupakan kelompok orang yang lahir antara tahun 1980 hingga 2000. Saat ini generasi milenial sudah berusia 19 – 39 tahun yang tergolong sebagai usia produktif. Generasi ini berada dalam fase membangun karir dan membina rumah tangga.

Gaya Hidup Generasi Milenial

Generasi milenial memiliki karakter perilaku yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Salah satu ciri khas dari generasi milenial adalah mereka cepat beradaptasi dengan teknologi dan memiliki ketergantungan terhadap internet, maka tak heran bila generasi ini juga sering disebut Net Generation. Dalam hal pekerjaan, generasi milenial lebih memilih bekerja di sektor informal yang tidak terikat dengan jam kerja.

Generasi milenial terkenal sebagai generasi yang memiliki daya beli tinggi, dimana sebagian besar penghasilan mereka digunakan untuk membeli pengalaman, seperti perjalanan wisata, makan di restoran dan menonton film di bioskop. Generasi milenial juga cukup sering membelanjakan penghasilannya untuk membeli hal-hal yang berbau teknologi seperti gadget atau peralatan elektronik yang canggih.

Generasi Milenial Terancam Tak Punya Rumah

Rumah merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang, namun membeli rumah bukanlah prioritas utama bagi generasi milenial. Generasi milenial lebih mengutamakan hiburan dan kesenangan yang didapatkan secara instan seperti nongkrong, berbelanja dan traveling. Banyaknya godaan tersebut menyebabkan banyak generasi milenial yang menghabiskan penghasilan mereka dan tidak menyisakan apapun untuk ditabung.

Membeli rumah juga memerlukan perencanaan yang rumit dan bersifat jangka panjang, selain itu jumlah tabungan yang minim juga menyebabkan generasi milenial kesulitan untuk mengakses fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank. Hal ini diperparah oleh kenaikan harga properti yang tidak sebanding dengan kenaikan penghasilan mereka. Gabungan dari ketiga hal tersebut menyebabkan generasi milenial enggan untuk membeli rumah, bahkan terancam tidak bisa memiliki rumah.

Hunian Pilihan Generasi Milenial

Harga rumah yang tinggi mendorong generasi milenial untuk mencari alternatif hunian yang terjangkau namun memberikan kenyamanan dan mendukung mobilitas mereka. Sejauh ini ada tiga pilihan bagi mereka yang belum mampu membeli hunian pribadi, yaitu tinggal di rumah orang tua, menyewa apartemen atau menyewa kost.

Generasi milenial yang bekerja di kampung halaman memilih untuk tinggal di rumah orang tua, sedangkan generasi milenial yang bekerja di perantauan memilih untuk menyewa kost atau apartemen.Pertimbangan utama bagi mereka yang memilih kost adalah biaya sewa kost yang lebih terjangkau dan lokasi kost yang dekat dengan kantor, sedangkan bagi mereka yang membina rumah tangga gabungan penghasilan suami dan istri memungkinkan mereka untuk mendapatkan privasi dan fasilitas yang lebih lengkap di apartemen.

Merebut Hati Milenial Penyewa Kost

Di tengah ketatnya persaingan kost mahasiswa, bisnis kost exclusive yang menargetkan pasar generasi milenial merupakan sebuah peluang bisnis yang sayang untuk dilewatkan begitu saja, terlebih keuntungan yang ditawarkan dari kost exclusive jauh lebih tinggi dibanding kost mahasiswa. Apabila tarif sewa kost mahasiswa berada di kisaran 500 ribu hingga 1 jutaan, maka harga sewa kost exclusive berada di kisaran 1 – 2 jutaan, bahkan di kawasan tertentu harga sewa kost exclusive mencapai 3 jutaan per bulan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila Anda ingin merebut hati generasi milenial untuk menyewa kost yang Anda tawarkan:

1. Lokasi strategis

Salah satu pertimbangan utama bagi penyewa kost adalah lokasi kost yang dekat dengan tempat kerja mereka. Lokasi kost harus strategis dekat dengan kawasan perkantoran atau mall. Kost tidak harus berada di jalan utama, tapi mudah diakses dengan menggunakan kendaraan umum dan pribadi.

2. Desain kost yang modern dan instagramable

Generasi milenial sangat senang membagikan aktivitas mereka melalui media sosial. Rumah kost yang indah akan membuat mereka senang berswafoto dan lebih betah tinggal di kost. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi kost yang bersih serta mendapatkan pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara lancar.

3. Sediakan fasilitas yang memadai

Sebagai generasi yang tergantung pada internet, salah satu fasilitas yang paling sering dicari oleh mereka adalah fasilitas wifi. Pada umumnya di setiap kamar kost sudah tersedia perabot seperti spring bed, lemari pakaian, meja dan kursi. Fasilitas lain yang akan menambah nilai tambah kost Anda adalah AC, TV kabel, kamar mandi dalam serta pemanas air.

4. Sediakan fasilitas komunal

Kost juga sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas komunal yang digunakan bersama oleh para penyewa kost seperti dapur, ruang makan dan ruang tamu. Fasilitas parkir kendaraan juga sebaiknya disediakan, namun apabila lahan parkir terbatas maka fasilitas parkir dapat dikenakan biaya. Bahkan beberapa kost yang tergolong mewah juga memanjakan penyewa kost dengan menyediakan fasilitas kolam renang dan ruang gym.

5. Sediakan layanan tambahan

Apabila Anda ingin mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal, Anda dapat menawarkan layanan tambahan berupa laundry dan pembersihan kamar. Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menawarkan layanan ini. Cara yang pertama adalah layanan ini sudah termasuk ke dalam harga sewa kost, sedangkan cara yang kedua adalah dengan menerapkan biaya tambahan bila penyewa kost ingin menikmati layanan ini.

6. Kost keluarga / pasutri

Jenis kost yang jarang dilirik oleh para pebisnis kost namun memberikan hasil yang menjanjikan adalah kost keluarga atau kost pasutri. Kost ini menyasar generasi milenial yang sudah berumah tangga, bahkan sudah punya anak. Kost pasutri membutuhkan kamar yang lebih luas dan spring bed berukuran besar, minimal 160 x 200 cm. Fasilitas lain yang ditawarkan kurang lebih sama dengan kost exclusive, yaitu AC, kamar mandi dalam, parkir kendaraan serta fasilitas bersama.

Satu pemikiran pada “Strategi Merebut Hati Generasi Milenial”

Tinggalkan komentar