Pandemi COVID-19 telah memukul sektor perhotelan dengan sangat keras. Tingkat okupansi hotel terus mengalami penurunan, bahkan beberapa hotel mulai menutup usahanya. Keadaan ini memaksa para pengusaha hotel memutar otak agar bisnisnya bisa tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Kami percaya bahwa bisnis kost adalah adik bungsu dari bisnis hotel, sehingga apa yang menimpa bisnis hotel juga bisa terjadi pada bisnis kost. Kami juga yakin bahwa ada hal-hal yang bisa ditiru dari upaya para pengusaha hotel untuk mempertahankan bisnis mereka. Lalu seperti apakah strategi hotel untuk bangkit melawan pandemi COVID-19?
1. Promo Future Booking
Strategi pertama yang dilakukan oleh pelaku bisnis hotel adalah dengan menawarkan promo future booking. Program pemasaran ini dilakukan dengan cara menawarkan voucher murah kepada para pelanggan mereka. Voucher tersebut dapat digunakan untuk booking hotel hingga satu tahun ke depan. Cukup banyak pelanggan yang berminat dengan program ini dan hotelpun diuntungkan karena mendapatkan uang tunai yang bisa digunakan untuk menutupi operasional.
2. Promo Work From Hotel
Istilah work from hotel diadaptasi dari fenomena work from home yang dianjurkan oleh pemerintah. Program ini merupakan paket menginap jangka panjang (long stay), mulai dari dua minggu hingga satu bulan. Paket menginap tersebut sudah termasuk makan tiga kali sehari, laundry dan pembersihan kamar. Program work from hotel ini menyasar para profesional yang ingin mendapatkan suasana yang berbeda dibanding bekerja di rumah dan tidak mau direpotkan dengan urusan masak dan bersih-bersih.
3. Program Isolasi Mandiri
Program isolasi mandiri mirip dengan program work from home, namun program ini menargetkan orang-orang yang harus menjalani isolasi mandiri seperti mereka yang baru pulang dari luar negeri, orang dalam pengawasan dan mereka yang baru sembuh dari COVID-19. Tamu hotel diwajibkan untuk menunjukkan surat rujukan atau surat keterangan dari dokter. Tamu juga dianjurkan untuk tetap tinggal di kamar, sehingga makan pagi, siang dan malam akan diantar ke kamar.
4. Hotel untuk Tenaga Medis
Cukup banyak pemerintah daerah yang menunjuk hotel sebagai tempat tinggal bagi dokter dan perawat yang menangani pasien COVID-19. Umumnya hotel-hotel tersebut adalah milik pemerintah daerah, namun pemerintah juga membuka peluang untuk bekerja sama dengan hotel swasta. Selain lokasinya dekat dengan rumah sakit, hotel yang ditunjuk tersebut wajib menerakan protokol pencegahan COVID-19 dan tidak boleh melayani tamu umum.
5. Hotel sebagai Rumah Sakit Darurat
Beberapa pihak mulai membuat wacana agar hotel diubah menjadi rumah sakit darurat. Hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi lonjakan jumlah pasien yang tidak mampu ditampung oleh rumah sakit. Adapun kriteria pasien yang akan dirawat di rumah sakit darurat ini adalah pasien yang mengalami gejala klinis ringan tanpa serangan saluran pernapasan yang akut.
6. Menawarkan Food Delivery
Hotel-hotel yang memiliki restoran menawarkan layanan food delivery atau pesan antar makanan kepada masyarakat. Ada beberapa jenis program food delivery yang ditawarkan oleh hotel, seperti makanan siap saji yang bisa dipesan melalui ojek online, delivery sahur dan buka puasa hingga catering untuk rumah tangga.
7. Laundry dan Cleaning Service ke Rumah
Tidak hanya layanan pesan antar makanan, berbagai upaya dilakukan oleh pelaku bisnis hotel agar usaha mereka bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19. Layanan laundry dan cleaning service yang biasanya hanya untuk tamu kini juga ditawarkan untuk masyarakat umum. Lebih jauh lagi beberapa hotel menerjunkan teknisinya ke masyarakat dengan membuka layanan servis AC dan kelistrikan.
Semua upaya tersebut dilakukan semata-mata agar hotel bisa menutupi biaya operasional dan bertahan di tengah pandemi COVID-19. Bagaimana menurut Anda, apakah ada strategi yang bisa ditiru untuk diterapkan dalam bisnis kost?