Semua pengusaha kost tentu mengharapkan keuntungan dari investasi rumah kost, namun cara mencari keuntungan setiap orang berbeda-beda, ada yang berorientasi pada keuntungan jangka pendek dan ada yang berorientasi pada keuntungan jangka panjang. Bagi Anda yang berkecimpung di bisnis kos kosan, ada baiknya bila Anda mengetahui termasuk jenis investor yang manakah Anda. Hal ini diharapkan akan menjadi pedoman bagi Anda dalam menentukan arah investasi, sehingga keuntungan yang Anda peroleh bisa lebih maksimal.
Para pelaku investasi, termasuk di bisnis kost dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu saver, gambler dan investor. Berikut ini penjelasan dari ketiga kelompok tersebut:
1. Saver
Tentu Anda pernah mendengar peribahasa “Hemat Pangkal Kaya.” Tiga kata ini paling sering diucapkan oleh orang tua saat mengajarkan anak-anaknya untuk menabung. Masih ingatkah saat kecil mungkin Anda pernah merengek kepada orang tua untuk minta dibelikan sepeda atau barang lain yang harganya mahal? Pada saat itu orang tua akan mengajarkan Anda untuk menyisihkan sebagian dari uang jajan untuk ditabung, setelah jumlah tabungan cukup barulah uang tabungan tersebut dibelikan barang yang Anda inginkan. Hal ini terus tertanam di dalam kepala hingga Anda dewasa, sehingga apabila Anda menginginkan sesuatu Anda akan menabung untuk membeli barang yang Anda inginkan.
Orang-orang di kelompok saver suka membeli properti dengan cara menabung hingga tabungan mereka cukup untuk membeli properti yang mereka inginkan. Fokus utama dari kelompok ini adalah capital gain atau kenaikan harga properti. Mereka sangat berharap suatu saat nanti harga properti yang telah mereka beli mengalami kenaikan dan bisa mendapatkan keuntungan dari menjual properti tersebut. Kendala utama yang dihadapi oleh kelompok saver adalah dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan uang, apalagi harga properti terus mengalami kenaikan yang signifikan.
2. Gambler
Kelompok gambler bisa dibilang bertolak belakang dengan kelompok saver, apabila kelompok saver sangat berhati-hati dan penuh perhitungan dalam membeli properti, maka kelompok gambler cenderung lebih agresif. Mereka sangat rajin mencari properti yang ditawarkan dengan harga murah. Tanpa perhitungan yang matang mereka langsung membeli properti yang murah, lalu berharap agar harga properti tersebut segera naik dan mereka bisa mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan properti.
Fokus utama dari orang-orang di kelompok gambler adalah capital gain atau kenaikan harga properti. Kelemahan dari orang-orang tipe gambler adalah mereka cenderung tergesa-gesa dan kurang hati-hati. Asal ada properti yang murah langsung dibeli. Properti yang ditawarkan dengan harga murah belum tentu menguntungkan, terkadang ada beban atau biaya tersembunyi yang harus dibayar setelah membeli properti tersebut, misalnya properti yang ada dalam sengketa, service charge atau iuran lingkungan yang mahal, hingga biaya renovasi yang tinggi.
3. Investor
Orang-orang di kelompok investor berfokus pada keuntungan jangka panjang. Perbedaan utama dari kelompok investor dibandingkan dengan orang-orang di kelompok saver dan gambler adalah fokus mereka bukan pada capital gain. Mereka lebih fokus pada cash flow atau arus kas yang bisa diperoleh dengan cara menyewakan properti baik secara harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Bagi kelompok ini kenaikan harga properti bukan tujuan utama, tapi sebagai bonus dari properti yang telah mereka beli.
Ciri khas dari kelompok investor adalah mereka memanfaatkan daya ungkit yang berupa uang dan tenaga orang lain. Mereka tidak menunggu tabungan cukup untuk membeli properti, tapi memanfaatkan pinjaman dari bank dengan syarat penghasilan sewa properti lebih besar dari cicilan pinjaman. Mereka juga mendelegasikan pengelolaan properti kepada orang lain, sehingga mereka bisa lebih sedikit bekerja atau bahkan sama sekali tidak bekerja, namun tetap menerima penghasilan dari properti yang disewakan.
Kelompok investor selanjutnya bisa dibagi menjadi tiga berdasarkan skala bisnisnya, yaitu professional developer, professional dealer dan equity investor.
a. Professional Developer
Professional developer merupakan pelaku bisnis yang mengembangkan satu atau beberapa proyek properti. Proyek yang mereka kerjakan bisa berupa perumahan, perkantoran maupun apartemen. Pada umumnya professional developer memiliki bank tanah dengan area yang cukup luas. Kawasan tersebut kemudian dikembangkan untuk meningkatkan fungsinya. Salah satu contoh dari professional developer yang bergerak di bidang kost adalah Summarecon yang mengembangkan cluster Alloggio Residence. Allogio Residence merupakan salah satu cluster di kawasan Scientia Garden Summarecon Gading Serpong yang hampir seluruhnya berisi rumah kost.
b. Professional Dealer
Professional Dealer adalah para pelaku bisnis properti yang secara rutin membeli properti, lalu melakukan renovasi, dan menjual kembali properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Pada umumnya mereka membeli rumah untuk direnovasi menjadi rumah kost dan dijual kembali atau bisa juga mereka membeli tanah kosong yang potensial untuk dibangun rumah kost lalu dijual dengan harga yang lebih tinggi. Seorang profesional dealer mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual properti setelah dikurangi harga pembelian properti dan biaya renovasi atau biaya pembangunan. Professional dealer diharapkan memiliki kemampuan negosiasi yang handal, sehingga ia mampu membeli properti dengan harga yang serendah-rendahnya dan menjual kembali properti tersebut dengan harga yang setinggi-tingginya.
c. Equity Investor
Equity Investor berada dalam skala yang lebih kecil, yaitu pemodal yang membeli properti untuk dijadikan rumah kost. Umumnya mereka mencari rumah kost yang sudah berjalan, sehingga tidak perlu melakukan banyak perombakan dan hanya melanjutkan operasional rumah kost tersebut. Masyarakat awam atau pemula dalam bisnis kost cenderung memilih untuk menjadi equity investor.
Demikianlah beberapa kelompok pelaku usaha di bidang properti. Apakah Anda termasuk kelompok saver, gambler atau investor? Semoga artikel ini bisa menjadi panduan bagi Anda dalam menentukan arah investasi Anda.